Badan saya malah jadi lemas dan konsentrasi juga menurun.
Saya mulai masa bodoh dan tidak peduli lagi dengan diet.
Saya makan apa saja supaya konsentrasi saya tidak menurun.
Wajah saya juga ditumbuhi jerawat.
Segala macam obat jerawat yang diberikan mama juga tidak ada yang mempan.
Sampai suatu hari mama memaksa saya membaca buku Food Combining.
Saya pikir pola makan ini tidak terlalu berat dibandingkan diet yang lain karena kita boleh makan sampai kenyang.
Dengan semangat tinggi, saya menjalankan pola makan ini.
Dalam satu bulan berat badan saya turun 10 kg.
Dengan berat 47 kg, saya sekarang merasa lebih fit, energik, dan percaya diri Annisa Julaidah, karyawati swasta (32 tahun) Karena sering makan ke luar, berat saya naik 15 kg.
Dengan tin berat 65 kg, membuat saya kelihatan gemuk dan tidak leluasa memilih model pakaian.
Kelebihan berat juga mempengaruhi kebugaran saya, setiap hari sava selalu merasa pegal-pegal dan juga sering migren.
Saya mengikuti Food Combining karena menurut saya mudah dikuti dan tidak perlu mem obatan, seperti obat pelangsing atau obat sakit kepala.
Setelah melak Combining, yang pertama saya rasakan adalah hilangnya ggi 154 cm ukan F ood gangguan sakit kepala Pengalaman Mengikuti Food Combining Saya menyadari setelah sebulan ternyata obat migren yang biasa saya minum masih utuh semua.
Setelah dua bulan, total berat badan saya berkurang 3 kg.
Hasil general check-up juga menunjukkan hasil gula darah saya turun dan kondisi lainnya normal semua.
Selain itu saya merasa lebih fit, bekas jerawat saya juga memudar.
Saya bertekad untuk lebih disiplin dengan Food Combining karena ingin mencapai berat badan ideal.
Maharani, ibu satu anak dan pengelola apotek (47 tahun) Saya mengikuti pola makan seperti Food Combining sejak 1992.
Belakangan saya baru tahu kalau pola makan itu adalah Food Combining.
Berat badan saya saat itu 67 kg dengan tinggi 160 cm.
Saya juga menderita maag kronis dengan pendarahan pada lambung.
Saya juga sering mengalami rasa sakit setiap menjelang menstruasi.
Akibatnya saya tidak bisa tidur karena dari punggung sampai leher terasa kejang.
Keadaan ini membuat saya terlalu banyak minum obat penenang dan obat penghilang rasa sakit.
Setelah 4 bulan menjalani Food Combining berat badan saya turun menjadi 61 kg.
Tiga bulan kemudian turun lagi menjadi 57 kg.
Sakit maag saya juga tidak pernah kumat lagi, begitu juga sakit menjelang menstruasi, sakit kepala dan insomnia.
Berkurangnya berat badan tidak membuat kulit saya kendur, sebaliknya malah lebih kencang, segar, dan bersinar.
Setelah merasakan hasilnya, saya menganjurkan Food Combining kepada pasien-pasien yang datang ke apotek saya.
Sampai sekarang mereka tetap setia mengikuti pola makan ini."
Comments
Post a Comment